srak.. srak.. srak..
suara sapu yang digunakan
membersihkan dedaunan, dan sampah-sampah yang berserakan.
dengan penuh tenaga orang itu bekerja.
wajahnya yang sudah penuh keringat tidak lagi terlihat muda.
mungkin orang tersebut sudah berumur 40an.
tempat ia menyapu dipenuhi debu-debu yang selalu menumpuk setiap harinya.
tanpa henti ia bekerja untuk menuntaskan pekerjaannya.
tangannya yang keras, dan penuh dengan kotoran sampah yang ia kumpulkan.
demi sebungkus makanan dan sedikit uang yang ia dapatkan, tidak menjadi soal.
bukan itu alasan ia bekerja seperti itu.
bau yang menyengat tidak menghentikan ia memenuhi gerobak yang dibawa, demi melihat tempat yang nyaman untuk didatangi orang-orang.
terkadang ia menghentikan geraknya.
pandangannya teralihkan oleh anak SD yang sedang berolahraga di sebuah lapangan.
itulah keinginannya, melihat anak-anak berolahraga dan bermain ditempat yang bersih dan nyaman.
itulah alasan ia bekerja seperti itu.
seorang bapak yang mempunyai dua orang anak, yang bekerja demi calon penerus bangsa.
sebuah pekerjaan yang dianggap hina oleh orang lain. ia tidak perduli akan cemoohan seperti itu.
ya, ia seorang tukang kebersihan, yang bekerja demi kenyamanan lingkungan, yang belum tentu ia nikmati sendiri, hanya demi kenyamanan orang lain.
 |
| dedikasi untuk beliau yang selalu membersihkan kampus |
