Kamis, 17 Maret 2011

seseorang itulah A . K . U


Pagi buta telah datang, hembusan angin dingin menerpa tubuh ini. Kesunyian langit, menemani tubuh ini yang terjaga. Aku melihat luasnya langit, terdapat hamparan ladang bintang yang masih menyinari gelapnya hari.
Tidak terasa, air mata ini mengalir. Aku seperti merindukan sesuatu, tetapi aku tak mengerti. Aku tak tahu, apa yang terjadi?
Tubuhku mulai menggigil, diterpa dinginnya angin yang berhembus. Aku tetap terjaga, tetap membuka kedua buah mata ini yang terus memperhatikan indahnya sinar dilangit.
Tubuh ini tetap merasakan dingin, bahkan dingin ini sungguh menusuk kulit. Rasa sakit mulai timbul, tetapi, aku masih bertanya-tanya kenapa aku masih bertahan disini? Aku masih tidak mengerti.
Kulihat jam tangan yang menempel di tanganku ini, melihat waktu yang terus berputar tanpa henti. Kembali sebuah pertanyaan datang dari diriku, apa yang kulakukan saat ini? Aku tetap tak mengerti.
Kubuka dompet yang tersimpan dalam kantong celana jeans ku, aku mengambil sebuah kertas yang entah berapa lama ini kusimpan. Aku tak mengerti, kenapa aku menyimpan kertas tersebut? Apakah kertas itu sesuatu yang penting untuk diriku? Aku masih belum mengerti.
Tolong, aku merasakan sakit, sakit yang luar biasa. Apakah karena udara dingin yang menusuk kulit ini, ataukah karena hal lain, aku tak mengerti. Apa yang terjadi dengan diriku?
Aku menemukan sebuah foto di dompetku, aku memperhatikan dengan seksama. Aku bertanya-tanya, ia siapa? Apakah aku mengenalnya? Pertanyaan demi pertanyaan terus menerus datang pada diriku, dan aku masih belum bisa menjawabnya.
Rasa sakit yang ini masih belum hilang, aku sudah tidak merasakan hembusan angin.
Tiba-tiba aku merindukan seseorang saat sakit ini masih kurasakan. Seseorang yang bisa menemaniku saat sakit ini datang. Seseorang yang bisa menerimaku apa adanya. Mengapa aku merindukan ia? Ia siapa?
Aku melihat kertas yang masih kupegang dengan tanganku ini, aku memperhatikan dengan penuh rasa penasaran, apakah aku akan mendapatkan sebuah jawaban? Ternyata, yang kupegang hanyalah sebuah kertas kosong belaka. Aku tertegun bingung.
Aku melihat sebuah foto yang berada dalam dompetku, aku bertanya-tanya, foto siapakah gerangan yang berada dalam dompetku ini? Aku bingung, ternyata itu hanyalah sebuah foto diriku. Kenapa aku tak menyadarinya?
Aku tersadar, ternyata aku melupakan diriku sendiri, melupakan kisah-kisah yang hidupku ini yang telah kujalani. Kenapa aku baru tersadar disaat seperti ini.
Aku adalah seorang yang menikmati hidup ini, aku tersadar ini bukanlah rasa sakit, dan aku teringat inilah aku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar